Sunday, August 19, 2018

Masalah Anak-Anak Dalam Membaca Al Quran


Masalah Anak-Anak Dalam Membaca Al Quran
          Abstrak
          Di era modern ini anak-anak semakin jarang terlihat membaca Al-Quran,buktinya di setiap tempat anak-anak lebih banyak membicarakan super hero yang ada di televisi dari pada pejuang islam yang telah memperjuangkan islam agar menyebar keseluruh penjuru. Bahkan nama nabi dan rasulpun jarang diketahuinya,kisahnyapun jarang terdengar di telinga mereka.Itu semua terjadi di sebabkan kurangnya naungan orangtua yang kurang,karena kurangnya pengetahuan dalam agama. Apabila anak-anak sudah jauh dari agama islam, begitu pula ia akan jauh dari surga.
            Tujuan pembahasan ini untuk mengetahui keutamaan membaca AlQuran dan mengatasi permasalahn anak dalam membaca Al-Quran.Agar anak lebih tenang jiwanya karena dekat dengan Allah S.W.T, dan insyaallah orangtuanyapun akan terbawa oleh amal baik anaknya dan bersama di surga amin ya robbal a’lamin.Tidak lupa juga, pembahasan ini akan membahs berapa penntingnya peran pendidik dalam kehidupan anak.Hasil dari pembahasan adalah menjelasakan betapa pentngnya AlQuran dalam hidup ini,sampai sampai satu huruf dalam AlQuran dinilai sebanyak sepuluh pahala ‘ Subhanallah ‘.
            Al Quran adalah kitab yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad S.A.W ,melalui malaikat jibril sebagai perantaranya.Yang mana harus diimani secara lahiriyah dan badaniyah,al quran sendiri adalah urutan rukun iman yang ketiga setelah iman kepada Allah dan iman kepada malaikat.Beriman,dalam konteks islam adalah percaya dalam hati,lalu mengucapkannya dengan lisan dan terakhir mengamalkannya dengan perbuatan.”Aisyah r.a berkata "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota”."Imam al-Ghazali menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota) .Iman itu ada beberapa fase :
1.      Muslim  : Orang yang mengaku islam,dan kadar keimanannya masih sangat rendah,tidak jauh beda dengan iblis yang masih mengimani Allah yang maha Esa.
2.       Mu”min : Orang yang beriman kepada Allah,dan mengkaji syariat-syariat islam,hingga keimanannyapun bertambah.Disebabkan pahamnya terhadap syariat yang lalu mengamalkannya dalam kegiatan sehari-harinya.
3.      Mukhsin    : Orang yang mengimani Allah dari hati,perkataan dan perbuatan,agar ia menjadi lebih baik di hadapan Allah.
4.      Mukhlis       : Orang yang ikhlas mengabdikan dirinya hanya Allah semata.
5.      Muttaqien   :Orang yang bertaqwa,inilah derajat orang yang tertinggi imannya.
Iman kepada Al Quran ,sama saja iman kepada Allah ,mengejek Al Quran ,sama saja dengan mengejek Allah.Dalam tata cara mengimani Al Quran,pertama kita harus bisa membacanya dan menulisnya , baru setelah itu kita baru bisa paham dan dapat maju ke jenjang berikutnya,yaitu menafsirkan alQuran.Tapi untuk menuju tingkatan seperti ini butuh di dasari oleh latiham membaca dan menulis yang baik.Inilah tugas yang susah bagi para pengajar anak –anak,karena di waktu dinilah mereka membangun dasar-dasar yang kuat dan tidak boleh lengah,dikarenakan apabiala pondasi bawahannya lemah pasti bangunannya akan menjadi lemah pula.
Diantara tugas-tugas untuk mengajar,para guru juga harus mempedulikan proses pendidikan yang berada di sekitarnya,agar mereka tumbuh sesuai dengan fitrahnya,dan hati merekapun juga di penuhi dengan cahaya hikmah,sebelum mereka ternodai oleh berbagai macam bentuk kemaksiatan dan kesesatan  yang mana selalu didahului oleh hawa  nafsunya dari pada akal sehatnya .Lagi pula Al Quran juga dapat di baca di saat suka maupun duka ,berbagai pelajaran dan manfaat yang ada di Al Quran juga bernilai ibadah bagi yang membacanya maupun bagi orang yang mendengarkannya.
Seperti tauladan yang satu ini,beliau bernama Amr bin Salamah.Dia adalah salah seorang sahabat Rasulullah yang memiliki kekuatan hafalan di atas rata-rata.Ia juga mempunyai keinginan kut untuk menghafal Quran .Amr bin Salamah selalu menanti kedatangan kafilah dari madinah untuk mendengarkan ayat-ayat Al-Quran yang turun.Suatu ketika, kaumnya mencari seorangimam solat.Namun mereka tidak menemukan siapapun yang hafalan Al-Qurannya lebih banyak dari Amr bin Salamah.Mereka sendiri pernah mendengar sabda rasulullah S.A.W “Jika waktu salat tiba,hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan,lalu hendaklah yang paling banyakhafal Al-Qurannya mengimani kalian.”Meski saat itu Amr bin Salamah masih berumur tujuh tahun( (Asy-Syantut, 2013).Dari kisah tauladan diatas kita seharusnya malu terhadap diri sendiri dan malu terhadap anak-anak kita.Sahabat Amr bin Salamah saja bisa menghafalkan Al Quran di usianya yang semuda itu,pertanyaannya,berapakah umur anda dan berapakah umur anda.Semua itu dimulai dari keadaan di sekelilingnya terlebih dahulu.
Agama dan Kehidupan
Di dalam jiwa sebagian generasi muda, agama merupakan suatu gambaran yang menakutkan dan mengerikan.Mereka mendengarkan agama,tapi kemudian lari,memalingkan pendengaran dan penglihatan mereka darinya.Mereka menyangka agama-agama itu berjalan di jalur yang bertentangan.Di dalam masyarakat modern,banyak sekali ideologi-ideolgi yang melawan agama.Contohnya Marxisme ,ia menyebarkan isu bahwasannya ajaran-ajaran agama menjadi sebab kemunduran manusia.Eksistensialisme( Wujud/keberadaan )menyatakan bahwa manusia dapat  menciptakan esensinya,dan kebebasan dijadikan salah satu tolakukur dalam menentukan kemajuan manusia.Sekularismeberusaha memisahkan agama dari negara.Dan banyak lagi pendapat-pendapat serta aliran yang menentukan nilai-nialai luhur kemanusiaan,sambil memadamkan bagian yang tercerahkan dari manusia,serta tetap berada di sisi gelap.
Sama sekali tidak benar apa yang dikatakan sebagian orang bahwa agama bertentangan dengan kehidupan.Sebab,sejak awal perkembangannya,agama selalu mengiringi langkah manusia.Pada berbagai periode yang dilalui oleh manusia,dan dalam kondisi-kndisi yang berbeda,seperti saat jatuh dan bangkit,kuat dan lemah,teguh dan goyah,goncang dan gelisah,aman dan takut,damai dan perang,serta saat pemberontakan dan ketundukan,agama-agama tetap menunjukan jalan,bimbingan dan pendidikan,serta memberikan kepada manusia pedoman yang sangat jelas dalam memperlakukan manusia dan menyodorkan solusi bagi segala kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat.Agama-agama menjadi penolong yang paling baik atas kemajuan bangsa-bangsa dan kecemerlangannya.Agama-agama menjadi sumber yang paling baik bagi para pemimpin bangsa dan ulama dalam menata sistem yang adil yang mereka cita-citakan,yang dengan itu mereka bisa memutuskan berbagai persoalan yang dihadapi umatnya,mengatur bangsanya,meratakan kesejahteraan,dan menyiapkan sarana yang menghantarkan mereka kepada kebahagiaan yang sejati.
Semua agama merupakan anugerah samawi bagi penduduk bumi yang hidup dan mendambakan kehidupan yang mulia dan terhormat,suatu kehidupan yang di dalamnya terdapat keridhaan dan kebahagiaan,tidak mengenal rasa takut,tidak tersentuh oleh rasa pesimis,keburukan dan kesulitan.Umat yang ditimpa kehinaan,putus asa dan menderita,lapar dan miskin,adalah umat yang lebih pantas mati ketimbang hidup,lenyap ketimbang ada.Ia lebih tepat diberi obat yang sepantasnya diberikan kepada umat yang sedang sakit atau sekarat.Agama –agama hadir untuk menyelamatkan manusia yang ingin hidup terhormat dan mulia,dan ingin tetap kekal dengan seluruh pengertian yang bisa dicakup oleh istilah ini.Aneh bila ada orang yang mengatakan bahwa agama tidak sejalan dengan kehidupan.Bahkan agama sesungguhnya searah dan berperan sebagai pembimbing bagi manusia dalam kegelapan dan ketidak pastian hidup. Dengan agamalah mereka bisa sampai kepada kebahagiaan yang mereka cita-citakan,laksana orang yang lepas dari dahaga karena adanya air,atau orang yang menemukan perlindungan dari hal-hal yang menakutkan,musibah,dan segala bentuk kegelisahan.
Lebih dari itu,islam memperhatikan aspek aspek ekonomi,seperti setiap orang fakir mempunyai hak pada harta orang kaya,pembagian warisan secara adil ,untuk menghindari penguasaan orang orang rakus dan mencegah terjadinya monopoli di saat harga menjadi mahal.Kita dapat mengatakan bahwa tujuan agama islam ada lima :
1.      Akidah yang murni
2.      Peraturan yang adil
3.      Politik yang demokratis
4.      Moral yang teguh
5.      Cara yang diridhai tuhan
Pada saat yang sama,agama lain tidak memiliki lima tujuan di atas,dan hanya mencakup sebagiannya saja.Karena itulah islam menjadi penutup bagi agama-agama karena fleksibilitas dan keluasannya. (Subaiti, 2002)
Keluarga dan Teman Sebaya
     Kelompok teman sebaya bisa menimbulkan pengaruh positif atau negatif pada seseorang.Anak baik yang berteman dengan teman sebaya yang tidak baik,akan meniru nilai nilai perilaku yang tidak baik pula.Sebaliknya,anak yang tidak baik apabila berteman dengan teman sebaya yang baik,akan meniru nilai nilai perilaku yang baik.
      At-Tirmidzi meriwayatkan,Rasulullah S.A.W bersabda :”Seseorang itu sesuai kebiasaan temannya.Maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan siapa yang ia temani “.Teman berpengaruh terhadap keyakinan dan pemikiran seseorang.Inilah pengaruh paling utama dari seorang teman.Allah S.W.T berfirman,”Dan Ingatlah pada hari ketika orang orang zalim menggigit dua jarinya,menyesali perbuatannya seraya berkata,Wahai sekiranya dulu aku mengambil jalan bersama Rasul.Wahai celaka aku! Sekiranya dulu aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku,sungguh dia telah menyesatkanku dari peringatan Al-Quran,ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku.Dan setan memang pengkhianat manusia.Dan Rasul berkata,”Yatuhanku,sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran ini diabaikan”.(Al Furqan:28-30).Diriwayatkan dari Abu Musa,Bahwasannya Nabi Muhammad S.A.W bersabda,”Perumpamaan teman yang baik dengan temanburuk itu laksana tukang minyak wangi dan peniup ubupan api.Untuk tukang minyak wangi,mungkin ia memberimu minyak wangi atau kau membelinya darinya,atau engkau bisa mencium bau wangi darinya.Sementara dengan peniup ubupan api,mungkin ia bisa membakar bajumu atau mencium bau tidak sedap darinya.Seorang penyair berkata”Jangan bertanya tentang seseorang (pada orangnya secara langsung),tapi tanyakan pada temannya,karena setiap orang itu mengikuti tingkah laku temannya.
      Keluarga adalah pihak pertama yang bertanggung jawab terhadap anaknya.Keluarg merawatnya saat setelah lahir dan selalu mengawasi setiap waktunya.Keluarga berkewajiban memilihkan teman teman baik bagi anaknya.Karena berteman adalah fase penting yang harus dilewati oleh setiap anak,Untuk itu,para orangtua dan pendidik berkewajiban memilihkan teman teman yang baik untuk anak anak.Orangtua dituntut untuk memastikan teman anaknya adalah teman yang baikuntuk berbincang,berbisik dan bermain bersama.Disamping itu juga orangtua dituntut untuk memberikan anak makanan yang halal,agar tubuhnya tumbuh berkembang dalam kehalalan,dan dagingnya yang tumbuh jauh dari dosa.Untuk itu supaya anak menjadi seorang muslim dan muslimah yang lurus dan sesuai fitrah ,para orangtua harus berupaya untuk membentuk masa kanak kanak yang lurus dan memelihkan teman yang baik untuk mereka. (Asy-Syantut, 2013)
            Peran Media Dalam Kehidupan
            Faktor besar yang menjadikan anak anak tidak membaca dan mendorongnya agar berbuat menyimpang dari Al-Quran adalah karena mereka sering menyaksikan tayangan-tayangan yang tidak layak yang di tayangkan di televisi.Baik berupa tindakan kriminal,film-film porno,dan apa saja yang mereka baca dari majalah dan cerita-cerita fiksi yang ada di komik,hingga akhirnya mereka lebih menyukai cerita dalam komik dibandingkan membaca Al-Quran.Padahal itu semua bisa menyerang akhlak orang dewasa.Lantas,bagaimana jadinya jika anak di usia pubertas atau kanak kanak ?.Sudah dimaklumi bersama,bahwa anak tatkala telah berakal maka,gambar gambar dan tontonan ini akan senantiasa melekat dalam benak dan khayalan mereka.
Tanpa disadari nanti ia akan lebih suka meniru apa yang sering di tontonnya dan apa yang di bacanya.Tidak ada bahaya yang paling besar bagi anak di usia puber kecuali bahaya tontonan yang memicunya berbuat jahat dan melakukan perbuatan hina,terlebih lagi jika anak tidak mendapat penjagaan dan pengawasan dari kedua orangtuanya.Tidak di ragukan lagi bahwa kondisi yang rusak seperti ini di dukung oleh media,yang memiliki pengaruh yang besar pada diri anak anak di usia kanak kanak atau pubertas.Sehingga nasihat dan arahan dari orangtua dan para pendidik tidak lagi bermanfaat baginya.  (Ulwan, 2012)
Peran Seorang Pendidik
Salah satu tanggung jawab pendidikan paling besar yang mendapat perhatian islam adalah tanggung jawab seorang pendidik terhadap siapa saja yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengajari,mengarahkan dan mendidik.Ini adalah tanggung jawab yang besar ,sebsb tanggung jawab ini di mulai dari kelahiran anak hingga menjadi seorang mukallaf ( orang yang terbebani dan terpercaya )
Diriwayatkan oleh Ibnu Khaldun di dalam muqaddimahnya bahwa Khalifah Harun Arrasyid tatkala menyerahkan anaknya yaitu Al-Amin kepada seorang pendidik,ia berkata kepadanya “Wahai Ahmar,sesungguhnya Amirul Mukminin telah menyerahkan belaian jiwa dan buah hatinya kepadamu,maka jadikanlah tanganmu terbuka untuknya ,engkau wajib taat kepadanya,jadikanlah ia sebagaimana Amirul Mukminin meletakkanmu.Bacakanlah ia Al-Quran,kenalkan ia dengan sejarah pendahulu,lantunkan untuknya syair syair,ajari ia sunnah sunnah,ajari ia tempat tempat pembicaraan dan permulaannya,cegahlah ia dari tertwa kecuali pada waktunya.Janganlah sampai terlewatkan sesaatpun dari waktu kecuali engkau telah mendapatkan faedah darinya tanpa engkau sesali hingga mematikan akalmu,dan janganlah engkau perpanjang toleransimu kepadanya sehingga ia hiasi dirinya dengan kekosongan.Kuatkanlah ia dengan kedekatan dan kelembutan dan hindarilah dari ikap keras dan bengis.
Diriwayatkan juga tentang penjagaan para salaf terhadap anak anak,bahwasannya mereka berusaha keras memperkuat hubungan antara anak anak dengan para pendidiknya.Mereka merasa sedih sekali manakala mereka kehilangan suatu waktu dikarenakan takutnya mereka seandainya anak anak mereka tidak terdidik sebagaimana yang mereka inginkan.Diceritakan oleh Ar-Raghib Al-Ashfahani bahwa khalifah Al Manshur pernah mengutus orang kepada orang yang ditahannya dari Bani Umayyah.Ia ( Utusan )berkata  kepada mereka,”Perkara apa yang paling berat di dalam tahana ini ?”Mereka menjawab.”Hilangnya pendidikan anak anak kami.”.Diantara perhatian secara umum maupun  khusus  tentang pendidikan anak dan pentingna memilihkan seorang pendidik yang paling baik bagi mereka yang nantinya bisa memberikan dasar dasar pendidikan yang benar.Sebab merekalah yang bertanggung jawab,yang mendapatkan amanah ,yang akan dihisab dan akan disiksa jika mereka meremehkan kewajibannya perihal pendidikan anak.Adapun tanggung jawab yang paling utama adalah sebagai berikut (Ulwan, 2012) :
1.      Tanggung jawab pendidikan iman.
2.      Tanggung jawab pendidikan moral.
3.      Tanggung jawab pendidikan fisik.
4.      Tanggung jawab pendidikan akal.
5.      Tanggung jawab pendidikan kejiwaan.
6.      Tanggug jawab pendidikan sosial.

Cara mengajari anak membaca Al Quran
            Cara mengajari anak membaca Al-Qur'an sangat penting diketahui oleh para orang tua yang menginginkan anaknya agar bisa membaca alquran dengan baik benar. Cara mengajari anak membaca Al-Quran bisa anda terapkan didalam kehidupan sehari-hari, khususnya untuk sang anak tentunya.Dengan mengajari anak membaca Al Quran sejak usia dini akan memudahkan anak dalam mempelajari bacaan Al Qur'an dan juga membantu mengenalkan anak terhadap agama. Setiap orang tua menginginkan agar anaknya tidak hanya sekedar bisa membaca Al Quran tetapi juga bisa menghafalnya.Adapun cara cara mudah agar anak mudah dalam membaca Al Quran adalah sebagai berikut :
·         Pertama, ketika ibunda sedang hamil,baca dan sering-sering lah memperdengarkan musik ayat-ayat Al Qur'an.Namun lebih utama adalah ibu hamil membiasakan diri dalam membaca Al Qur'an atau mengaji sebelum dan selama kehamilan. Hal ini sudah banyak dibuktikan kalau ibu hamil membaca dan mendengarkan Al Qur'an akan mempengaruhi janin dalam kandungannya.
·         Kedua, pendengarkan ayat-ayat Al Qur'an di rumah setiap hari, baik itu melalui VCD, Televisi atau dari sebuah ponsel.Memperdengarkan ayat Al Qur'an ini tidak harus anak selalu mendengarkannya, biarkan anak tetap bermain yang penting alunan atau suara dari ayat-ayat Al Qur'an tetap terdengar.Karena meskipun anak fokus pada permainannya, sebenarnya dia tetap mendengar ayat-ayat Al Qur'an tersebut dan dengan sendirinya anak akan hafal dan tertarik untuk mendengarkan secara langsung.
·         Ketiga,dalam mengajari anak membaca Al Qur'an lakukan secara konsisten dan jangan putus-putus,buatlah jadwal dengan menyesuaikan keadaan anak agar anak mengerti kalau pada waktu-waktu tertentu anak belajar mengaji.Jangan gunakan waktu bermain dan istirahat anak karena hal tersebut akan mengganggu anak dan akan menjadikan anak enggan untuk belajar.
·         Keempat, orangtua tidak hanya mengajari anak membaca Al Qur'an tapi orangtua juga harus menjadi contoh bagi anak-anak mereka dalam belajar membaca Al Qur'an.Agar anak mudah dan senang dalam membaca Al Qur'an, maka orang tua juga harus membaca Al Qur'an setiap waktu di rumah.Ingat, anak adalah peniru yang hebat, apa yang dilihat anak baik didalam rumah atau diluar rumah akan sangat mudah di tiru oleh sang anak. (Rohmatika, 2015)
Keutamaan Membaca Al Quran

Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah merugi

{الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30)}
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”(QS. Fathir: 29-30).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
قال قتادة  رحمه الله: كان مُطَرف، رحمه الله، إذا قرأ هذه الآية يقول: هذه آية القراء.
“Qatadah (wafat: 118 H) rahimahullah berkata, “Mutharrif bin Abdullah (Tabi’in,wafat 95H) jika membaca ayat ini beliau berkata: “Ini adalah ayat orang-orang yang suka membaca Al Quran” (Lihat kitab Tafsir Al Quran Al Azhim).
Dari manakah sisi tidak meruginya perdagangan dengan membaca Al Quran?
  1. Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu‘anhu berkata:“Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallambersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا هَذَا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم  , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan. Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak.
  1. Kebaikan akan menghapuskan kesalahan.
{إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ} [هود: 114]
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. (QS. Hud: 114)
  1. Setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula ganjaran pahala dari Allah.
عنْ تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ»
“TamimAdDary radhiyalahu‘anhu berkata:“Rasulullah shallallahu‘alaihiwasallambersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam. (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).
  1. Bacaan Al Quran akan bertambah agung dan mulia jika terjadi di dalam shalat.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْنَا نَعَمْ. قَالَ « فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Maukah salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta besar?” Kami (para sahahabat) menjawab: “Iya”,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim).
Kesimpulan
Pendidikan terhadap anak merupakan faktor penting yang sangat diperhatikan dalam islam,dan kita harus memperdalam islam dengan cara memperdalam pemahaman kita terhadap Al-Quran .Apabila para pendidik sudah lepas tangan dari Al-Quran dan tidak mengajarkan sesuai dengan ajaran islam,lalu bagaimana nanti kehidupan generasi setelahnya.Padahal jika ditilik dari segi kelengkapannya al-Quran adalah kitab yang lengkap,tidak hanya mementingkan pendidikan yang bersifat duniawi tetapi juga ukhrawi.Maka dari itu marilah kita ajari anak anak kita agar lebih dekat lagi dengan Al-Quran.

Daftar Pustaka

Asy-Syantut, K. A. (2013). Mendidik Anak Laki-Laki. Solo: Pt. Aqwam Media Profetika.
Rohmatika, D. (2015). Tips mengaji anak. jakarta.
Subaiti, M. (2002). Akhlak keluarga Muhammad S.A.W. Jakarta: PT.Lentera Basritama.
Ulwan, A. N. (2012). Pendidikan Anak Dalam Islam. Solo: Insan Kamil.












 



No comments:

Post a Comment

RESUME BUKU HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL ( HUALA ADOLF )

BAB I Hukum perdagangan internasional adalah bidang hukum yang berkembang cepat. Ruang lingkup bidang hukum ini pun cukup luas. Hubun...