Rohingya
Dalam Study Kawasan Asia Tenggara
Dalam waktu – waktu ini kita menyaksikan kisah yang
menyedihkan tentang “manusia perahu” sebutan bagi orang-orang Rohingya yang
dipercaya berasal dari Myanmar dan Bangladesh. Kini, jumlahnya diperkirakan
sudah mencapai sekitar 400 orang yang datang dalam dua gelombang dan kini
ditempatkan di Pulau Weh, Propinsi NAD. Orang-orang Rohingya tiba dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Terombang - ambing di
tengah laut tanpa bekal yang cukup. Tidak hanya itu, mereka pun mengaku sempat
merasakan penganiayaan dari tentara-tentara Thailand yang sebelum
akhirnya dikumpulkan dalam kapal kecil yang diseret ke tengah laut oleh
kapal motor militer Thailand. Mereka dibuang begitu saja di tengah laut
seolah-olah mereka bukan lagi manusia.
Hampir sama dengan perlakuan yang mereka terima di Thailand,
kedatangan mereka ke Indonesia pun tidak mendapatkan sambutan yang semestinya
dari Pemerintah Indonesia. Menlu Hassan Wirajuda buru-buru menyatakan mereka
bukanlah ‘pengungsi politik melainkan pengungsi ekonomi’ yang harus
dikembalikan ke negara asalnya. Permasalahannya, kemana mereka akan dipulangkan. Menurut
Pemerintah Myanmar, mereka bukan berasal dari Myanmar melainkan dari Banglades.
”Mereka yang disebut Rohingya adalah orang Banglades yang meninggalkan
negaranya untuk kehidupan yang lebih baik. Mereka mencoba mendapat simpati dari
negara-negara Barat dengan mengaku sebagai orang Rohingya dari Myanmar. Ini
bukan masalah kami. Ini masalah Banglades,” kata pejabat itu .
Siapa orang-orang Rohingya
itu?. orang-orang Rohingya adalah sebutan bagi kaum minoritas muslim yang
berasal dari kawasan Arakhan di sebelah barat Myanmar. Kawasan tersebut sangat
terpencil dan berbatasan langsung dengan Bangladesh. Penduduk di kawasan
tersebut umumnya berasal dari keturunan Arab yang hijrah ke wilayah tersebut
sejak masa kekhaisaran Mughal, sebelum islam menjadi kaum minoritas di Myanmar, sebelumnya islam adalah
kaum yang menjadi minoritas disana. Contohnya pada masa Kekhaisaran Muslim yang pernah berkuasa di sub-kontinen India pada
1526-1858. Ciri-ciri ini terlihat dari tampilan fisik, bahasa, dan kebudayaan,
yang menunjukkan kedekatan orang-orang Rohingya dengan masyarakat Asia Selatan.
No comments:
Post a Comment