Sunday, August 19, 2018

HIV/ AIDS Sebagai Isu Human Security


HIV/AIDS SEBAGAI ISU HUMAN SECURITY
Menurut PBB, Human Security atau yang dikenal sebagai keamanan manusia bukan hanya sekedar dari adanya konflik kekerasan, melainkan juga meliputi hak asasi manusia, baik pemerintahan, akses ke pendidikan dan perawatan kesehatan dan memastikan masing-masing individu memiliki peluang dan pilihan untuk memenuhi potensinya. Setiap langkah ini ditujukan untuk menuju pengurangan kemiskinan, mencapai pertumbuhan ekonomi dan mencegah konflik. Kebebasan dari inginkan, bebas dari rasa takut, dan kebebasan generasi masa depan untuk mewarisi lingkungan alami yang sehat – ini adalah blok bangunan yang saling terkait manusia - dan karenanya nasional – keamanan.  Sementara itu Sadako Ogata sebagai mantan pejabat di UNHCR (United Nations High Commissioner on Refugees) mengatakan bahwa ada beberapa elemen kunci yang menyusun human security.
Elemen pertama adalah kenungkinan bagi semua warga negara untuk hidup damai dan aman di dalam wilayah mereka sendiri. Elemen kedua adalah bahwa orang seharusnya menikmati semua hak dan kewajibannya tanpa diskriminasi. Elemen ketiga adalah inklusi sosial atau mempunyai akses yang sama terhadap pembuatan proses kebijakan politik, sosial, dan ekonomi, dan juga mendapatkan keuntungan yang sama dari aspek-aspek tersebut. Elemen keempat adalah penegakan hukum dan independensi system peradilan. Masing-masing individu di masyarakat seharusnya mempunyai hak-hak dan kewajiban yang sama dan menjadi subyek pada aturan-aturan yang sama.
The United Nations Development Programme’s 1994 Human Development Report dianggap sebagai sebuah tonggak bersejarah publikasi di bidang human security. Hal tersebut mengatakan bahwa keamanan manusia bergantung pada dua pilar, kebebasan dari keinginan dan kebebasan dari ketakutan, sementara ancaman terhadap keamanan manusia dibagi menjadi tujuh kategori: ekonomi, makanan, kesehatan, lingkungan, pribadi, komunitas, dan politik keamanan. Dalam dunia yang ideal, tujuh kategori ancaman dari UNDP akan menerima perhatian dan sumber daya global. Sekarang usaha untuk mengoperasionalisasikan agenda hak asasi manusia telah menyebabkan munculnya dua mazhab utama pada bagaimana menerapkan konsep Human Security sebaik-baiknya.
Kedua mazhab utama tersebut adalah Freedom from Fear dan Freedom from Want. Paham "Freedom from Fear" adalah mazhab yang mencari pembatasan praktek Human Security untuk melindungi individu dari konflik kekerasan. dan "Freedom from Want” yang berfokus pada ide dasar bahwa kekerasan, kemiskinan, ketimpangan, penyakit, dan degradasi lingkungan adalah konsep yang tidak dapat dipisahkan dalam menyatakan akar human insecurity. Aplikasi human security dapat diwujudkan dalam berbagai isu misalnya intervensi kemanusiaan (humanitarian intervention), pengawasan persenjataan (arms control), terorisme (terrorism), penyakit khususnya penyakit infeksi.
            Ada dua dimensi pokok untuk HIV/AIDS dan human security yang pertama adalah ancaman terhadap pembangunan sosio-ekonomi dan yang lain adalah ancaman terhadap kehidupan manusia. Di Indonesia sendiri kasus HIV/AIDS semakin hari dilaporkan semakin bertambah kasusnya. Virus HIV mempengaruhi jaring-jaring di mana masyarakat tertentu saling terjalin dengan cara merusak keluarga dan memberikan kombinasi dampak yaitu stigma dan beban ekonomi. Situasi yang sulit ini merupakan hal yang umum dalam situasi yang damai namun sangat memburuk selama waktu-waktu konflik. Mengingat hal tersebut, ada 3 saran untuk mencegah terkenanya HIV / AIDS, yaitu Pemberdayaan Perempuan, Penguatan Komitmen Internasional, dan Terapi Komplementer.


No comments:

Post a Comment

RESUME BUKU HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL ( HUALA ADOLF )

BAB I Hukum perdagangan internasional adalah bidang hukum yang berkembang cepat. Ruang lingkup bidang hukum ini pun cukup luas. Hubun...