Masa Kejayaan Islam yang Melahirkan Banyak
Temuan Sains dan Teknologi
Pendahuluan
Jika mebicarakan dunia sains dan teknologi
beserta para penemunya, Masyarakat dunia akan serentak teringat kepada Albert
Einsten, Tomas Alfa Edison, Stephen Hawkin, Galileo galilae, dan ilmuwan barat
lainnya. Sedangkan nama ilmuwan dari kalangan muslim hanya dianggap sebagai
‘Penerus’ yang bertolak belaka dari para ilmuwan barat. Akibatnya berbagai bidang
sains dianggap sebagai warisan dan peninggalan orang-orang barat, bukan
peninggalan orang Islam. Maka dari itu, tulisan ini akan membahas tentang
masalah tersebut, saya akan meresume tulisan dari buku ‘Menguak Fakta Sejarah
Penemuan Sais dan Teknologi Islam yang Diklaim oleh Barat’ untuk memenuhi tugas
kuliah.
Pembahasan
Sains dan teknologi Islam yang diklaim dan di
sembunyikan oleh barat di ulai dari munculnya istilah ‘abad kegelapan’ dan
‘abad pencerahan’. Masa kegelapan di mulai sejak jatuhnya kekaisaran Romawi
barat pada tanggal 4 September 476, dan Romulus Augustus yang diberhentikan
oleh odoacer. Masa kegelapan muncul akibat dominasi kekuatan agama yang
menguasai berbagai aspek dan di topang oleh gereja kristiani yang mempunyai
pengaruh paling besar di Eropa. Pada masa kegelapan tidak ada satupun ilmuwan
barat yang menghasilkan temuan-temuan spektakuler di bidang sains teknologi,
filsafat, budaya , politik, dan ekonomi karena adanya tekanan dari pihak
Gereja.
Zaman
kegelapan di Eropa berlangsung 6 abad lebih, yang di mulai pada tahun 476
sampai tahun 1500-an. Namun di sisi lain pada tahun 650, mulai muncul
cendekiawan cendekiawan dari segala bidang
yang muncul dari dataran Islam, mulai dari syair yang indah hingga
Banguna yang megah. Peradaban Sains dan
Teknologi yang berkembang di dataran Islam disebabkan oleh beberapa hal pokok
seperti :
1. Penggalian
Ilmuwan muslim terhadap Al-Quran.
2. Peleburan
antara Bangsa Arab dan non-Arab.
3. Penyelenggaraan
pemerintahan yang moderat
4. Pengaruh
kejayaan Ekonomi
5. Merebaknya
budaya menerjemah dikalangan Muslim dan non-Muslim.
6. Maraknya
pembangunan perpustakaan.
7. Menyambung mata
rantai peradaban Yunani, Babilonia dan Persia.
Dasar dari peneyebab timbulnya banyak ilmuwan
islam di mulai dari motivasi agama,adapula faktor lainnya adalah sosial
politik, stabilitas ekonomi, serta dukungan dan perlindungan dari pemimpin
pemerintahan.
Di samping kemajuan Islam dalam dunia sains
dan teknologi, Islam juga pernah merasakan kemunduran peradaban dalam bidang
sains dan teknologi dengan jangka waktu yang cukup lama, yaitu antara tahun
1250-1500-an. Sejak zaman itulah sejarah Islam mulai berubah, pengetahuan
tentang sejarah sains dan teknologi yang muncul pada masa silam yang di baca
oleh umat manusia pada abad kontemporer justru pada umumnya berasal dari buku pengetahuan
barat. Banyak nama ilmuwan dunia yang dianggap berjasa dalam dunia sains dan
teknologi berasal dari dunia barat seperti Eropa dan Amerika, sedangkan nama
ilmuwan dari kalangan muslim tidak terdengar satu namapun, kecuali hanya
dianggap sebagai ‘peniru’, ‘penerus’, pengembang dari teori sebelumnya, ‘bukan
penemu dan bukan pencetus’, dan berbagai klaim yang muncul secara sepihak.
Secara garis besar, ada empat titik yang
mengalami kemunduran peradaban Islam, Khususnya dalam bidang sains dan
teknologi yaitu:
1) Hilangnya
Peradaban Sains dan Teknologi Islam di Baghdad.
Titik pertama di dunia sains dan teknologi Islam yang mengalami kemunduran
adalah baghdad. Dulunya Baghdad memiliki banyak ilmuwan Islam yang ahli dalam
sains dan teknologi, salah satunya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria
ar-Razi. Dunia barat mengenal ilmuwan muslim ini sebagai pakar sains yang hidup antara tahun 864
sampai 930. Ar-Razi cukup di segani oleh dunia barat khususnya di daerah Eropa
dan Amerika, karena ia adalah ilmuwan muslim yang memiliki keahlian luar biasa
dalam segala bidang. Bahkan, ia juga dikenal sebagai salah satu ilmuwan
terbesar dalam dunia Islam. Keahlian Ar-Razi yang mempengaruhi dunia barat
adalah di bidang filsafat, kimia, matematika, kesastraan dan kedokteran.
Namun kemajuan ilmu pengetahuan yang tersebar ke dataran muslim maupun
non-muslim itu akhirnya mengalami kemunduran yang disebabkan beberapa faktor.
Salah satu faktor besar yang menunjang kemunduran Islam di Baghdad adalah jatuhnya
kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol. Dan itu menyebabkan
dampak yang besar terhadap dunia Islam, karena Baghdad pada masa itu berperan
sebagai satu satunya pusat peradaban Islam yang identik dengan ilmu sains dan
teknologinya. Jatuhnya kota Baghdad juga menandai akhir dari Khilafah
Abbasiyah.
2) Hilangnya
Peradaban Sains dan Teknologi Islam di Andalusia (Spanyo)
Titik kedua dalam dunia sains dan teknologi Islam yang mengalami kemunduran
adalah Andalusia, yang mana sekarang di kenal dengan sebutan Spanyol. Dalam
sejarah peradaban dan kejayaan Islam, Andalusia adalah salah satu pusat
peradaban ilmu pengetahuan Islam. Di sana berkembang pesat sains dan teknologi
selama beberapa abad sebagaimana Baghdad. Pesatnya perkembangan peradaban ilmu
pengetahuan di Andalusia saat pemerintahan Arab-Islam berkuasa, maka ilmu
pengetahuan terbagi kedalam eberapa cabang seperti :
a) Cabang Ilmu
Pengetahuan dan Filsafat
b) Cabang Geografi
dan Sains
c) Cabang Sejarah
dan Sosiologi
d) Cabang Agama
dan Hukum Islam
e) Cabang Musik
dan Kesenian
f) Cabang Bahasa
dan Sastra
g) Cabang
Konstruksi
Namun, yang harus di catat baik-baik adalah semua kejayaan ilmu pengetahuan
Islam yang terbagi ke beberapa cabang ini tidak bertahan Abadi. Sebab seiring
berjalannya waktu, kekuatan Bani Umayyah II menjadi Lemah dan kerajaan-kerajaan
kecil mulai bangkit. Di lain pihak, ketika pemerintahan Arab Islam tercerai
berai kedalam kelompok-kelompok kecil, raja raja Eropa sedang menghimpun
kekuatan untuk menjatuhkan Andalusia. Kekuatan itu di pelopori olehRaja
Al-Fonso VI dan Leon, yang kemudian di bantu oleh kekuatan Australia,Castilia,
dan raja raja lainnya.
Puncaknya, raja-raja Eropa berhasil menduduki Andalusia, dengan ditandai
takluknya kota Granada pada tahun 898 H/1492 M.Dengan dikuasainya kota Granada
, maka lenyaplah kekuatan Islam di Andalusia secara keseluruhan.
3) Hilangnya
Peradaban Sains dan Teknologi di Mongol
Mongol memang pernah menjatuhakan kota Baghdad
yang mana menjadi salah satu kota Islam terbesar dalam bidang sains dan
teknologi, namun Mongol juga mempunyai sejarah dengan Islam dan sempat menjadi
salah satu negara yang menonjol dalam bidang sains dan teknologi. Ini di tandai
dengan berkembangnya peradaban sais dan teknologi Islam di Afrika Utara,
Spanyol, Asia Barat, termasuk Mesir. Keadaan Ekonomi , Politik, Sosial, budaya,
dan militer juga mengalami kemajuan yang luar biasa di mongol.
Kejayaan Islam dimulai dari tiga dinasti Islam
di Mongol yang di hampiri oleh Islam, yaitu dinasti yang berada di Persia,
Rusia, dan di Asia Tengah. Pada masa kepemimpinan Ishujayi, Mongol mulai
berkembang dan mulai berpengaruh terhadap negara-negara tetangganya. Model
kepemimpinannya juga hrus di perhitungkan, karena dengan kepemimpinannya,
Mongol mulai di kenal sebagai tempat yang memiliki tingkat kemajuan ekonomi,
sosial, politik, dan dalam bidang ilmu pengetahuan.
Namun tak lama kemudian, keturunan Ishujayi
yang bernama Timur Lenk mulai membabi buta dan melakukan serangan ke wilayah
lain seperti Afghanistan, Isfahan, Syria Utara dan beberapa wilayah lainnya.
Seiring dengan nafsu serakah Timur Lenk, kejayaan Islam mulai memudar dari
permukaan peradaban Islam di Mongol. Ketika nafas terakhir Timur Lenk terhenti,
tahta kerajaan di nobatkan kepada anaknya yang bernama Ulugh Bey. Tahta Ulugh
Bey tidak bertahan lama, karena dia dibunuh oleh anaknya sendiri yang bernama
Abul Latif. Abul Latif sangat haus
kekuasaan, dan sejak itu pula Mongol nyaris kehilangan perkembangan peradaban
Islam dengan sains dan teknologinya. Bahkan, Barat mulai menguasai Mongol dan
menjarah segala peninggalan ilmu pengetahuan Islam.
Kepemimpinan Mongol pada saat itu tidak solid
dan mudah di adu domba. Misalnya, setelah kepemipinan Abul Latif, Kerajaan
Timur Lenk dan Keturunannya berakhir di tangan Abu Sa’id. Tetapi di bawah
kepemimpinan Abu Sa’id, justru wilayah kekuasaannya tercerai berai sehingga
yang terjadi adalah suasana huru hara di sana-sini. Singkatnya peradaban ilmu
pengetahuan Islam yang pernah berjaya di Mongol benar-benar hilang dari muka
bumi, kecuali hanya tinggal cerita sejarah yang kini mulai hilang keasliannya.
4) Hilangnya
Peradaban Sains dan Teknologi Islam di Mesir
Titik keempat yang mengalami kemunduran peradaban Islam di bidang sains dan
teknologi sehingga tidak menyisakan satupun peninggalan adalah Mesir. Mesir
memang salah satu negara yang berhasil selamat dari serbuan tentara Mongol dan
Timur Lenk. Pada masa Dinasti Mamalik, peradaban ilmu pengetahuan dalam bidang
sains dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada masa itu,
banyak lahir teori, konsep dan peletakan dasar dalam berbagai ilmupengetahuan
oleh para ilmuwan muslim seperti Ibnu Khaldun dengan teori evolusinya, Ibnu
Hajar sebagai ahli hadits, Ibnu Taimiyah sebagai pemikir agama yang memiliki
pengaruh besar terhadap pemikiran keislaman, dan lain sebagainya.
Namun semua itu hanya tinggal kenangan, bahkan di selewengkan oleh bangsa
barat. Sebab, Dinasti Mamalik mengalami kemunduran sehingga melenyapkan
peradaban Ilmu pengetahuan Islam di Mesir. Kemunduran Dinasti Mamalik memiliki
beberapa penyebab, salah satunya karena para sultan sudah tidak memperhatikan
kesejahteraan rakyatnya karena terobsesi oleh kekuasaan dan harta yang
melimpah. Bahkan mereka juga kerap menindas para penduduknya dengan pajak yang
sangat memberatkan rakyatnya. Lambat laun, peradaban sains dan teknologi di
Mesir semakin mengering di segala bidangnya, dan hanya meninggalkan sejarah
belaka, itupun masih diubah dan di selewengkan oleh dunia Barat.
Dari kemunduran peradaban Islam di bidang ilmu sains dan teknologi ini,
tidak hanya disebabkan oleh faktor faktor besar saja, seperti perang dan
penjajahan. Namu ada beberapa faktor Fundamntal yang mendorong kemerosotan
peradaban tersebut, yaitu:
a) Kepemimpinan
Islam yang Tidak Amanah
b) Pertentangan
antara Muslim Arab dan Muslim Non-Arab
c) Pertentangan
antara Muslim dan Kaum Dzimmi
d) Ketimpangan
Sosial yang Merajalela
e) Dikotomi Keilmuwan
di Kalangan Ilmuwan Muslim
f) Pengaruh dari
Luar Islam
g) Mementingkan
Ilmu Hukum Islam dan Menyingkirkan Sains dan Teknologi
h) Orisinalitas
Keilmuwan yang Semakin Minim
i)
Keterlibatan Para Ilmuwan Muslim dalam
Pemerintahan
j)
Hilangnya Tradisi Penelitian ( Tertutupnya
Pintu Ijtihad )
Fenomena-fenomena tersebut tentu saja sangat berpengaruh pada keterlanjutan
peradaban Islam di bidang sains dan teknologi. Akibatnya, tidak pernah muncul
lagi karya karya spektakuler danmemukau dari bumi peradaban Islam dalam bidang
sains dan teknologi, karena kemacetan umum dalam ilmu pengetahuan dalam
berbagai bidang.
Kesimpulan
Kesimpangsiuran sejarah peradaban sains dan
teknologi yang selama ini kita dengar sebenarnya sudah ada dari zaman dulu.
Ternyata Islam-lah yang menjadi fondasi pertama peradaban sains dan teknologi
terbesar di dunia. Namun lambat laun terkikis oleh beberapa faktor seperti
ketimpangan sosial yang merajaela, minimnya penelitian terhadap ilmu dan lain
sebagainya. Namun itu semua adalah sejarah yang perlu kita pelajari agar kita
semakin bersemangat dan semakin berkembang, karena dewasanya mempelajari
sejarah berarti sedang mempelajari manusia dari segala dimensinya. Manusia yang
sebenarnya itu lahir, hidup, berkembang dan menghadapi perjalanan hidup,
mengalami tantangan, dan bisa mencapai keberhasilan, tetapi juga bisa mengalami
kegagalan. Dari situlah, seluruh pelajaran hidup tersimpan.
No comments:
Post a Comment