Penelitian Tentang Masa Pemerintahan Presiden
Ir. Soekarno Berdasarkan Bagan Model Arus Sistem Politik
·
Sistem Ekologi
Pada
dasarnya ekologi adalah hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan (kondisi) alam sekitarnya ( lingkungannya ). Pertikaian
antara sesama kaum pergerakan tahun 1920-an menyebabkan Soekarno berusaha keras
mencari jalan bagaimana menyatukan berbagai kelompok aliran politik. Oleh karena itu pada masanya, Soekarno
atau yang lebih dekatnya di panggil Bung Karno akhirnya membuat gagasan “Pancasila” yang mana merupakan salah satu dari hasil ekologi pada masa Ir. Soekarno.
Dan pancasila sendiri mengandung satu pemikiran yang
bermakna untuk dijadikan dasar, azas, pedoman hidup & kehidupan bersama
dalam negara Indonesia merdeka. Pancasila terdiri atas lima
sila, yaitu :
(1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
(3) Persatuan Indonesia.
(4) Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
(5) Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Di sini dapat dikatakan
Pancasila merupakan suatu nota kesepakatan antara nasionalis, kelompok Islam
dan Non Islam dalam kehidupan bernegara. Sebagai salah satu founding fathers
Indonesia, pemikiran Soekarno memiliki keistimewaan dibanding tokoh-tokoh Indonesia
pada saat itu. Dasar-dasar pemikiran politik Soekarno memberi akomodasi pada
aliran-aliran penting yang hidup di dalam masyarakat. Dalam hal ini dia
berpegang pada sikap kesediaan untuk memberi dan menerima segala sesuatu masukan dan
kritikan dari masing-masing aliran atau
ideologi yang ada.
Pada masa kepemerintahannya ini pula, secara tidak sadar Soekarno telah
mengikuti salah satu blok dunia, yaitu blok komunis. Politik luar negeri bebas
aktif disalah artikan dengan membentuk poros Jakarta-Peking, hal ini
karena adanya kedekatan antara Soekarno dan PKI
·
Keadaan Biologi Dan Psikologi
Pada masanya banyak sekali
kekurangan yang terjadi dalam berpolitik, salah satunya adalah banyak
terjadinya terror dan makar sehingga timbul keinginan untuk melepaskan
daerahnya dari RI serta ketidak setujuannya dengan kebijakan dari Soekarno.
Namun dengan segala kekurangannya, Ir. Soekarno dapat meredam keinginan mereka
semua untuk lepas dari RI, hingga pada
akhirnya dia mendapatkan suara dan dukungan yang banyak dari mayoritas
masyarakat dan di juluki sebagai penyambung lidah rakyat. Salah satu dari teror
dan makar pada saat itu adalah sebagai berikut :
1. APRA (angkatan perang ratu adil) yang merupakan
gabungan dari KNIL dan KL yang tidak mau bergabung dengan Indonesia.
2. Andi Aziz yang
merupakan tentara KNIL Makasar tidak mau bergabung dengan adanya TNI.
Seperti yang sudah
di jelaskan, bahwasannya Soekarno adalah pembuat pancasila, karena beliau yang
pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar Negara Indonesia itu dan beliau
sendiri yang memberi nama Pancasila. Pada masa Orde lama atau masa pemerintahan
Presiden Soekarno pancasila menjadi ideologi murni. Pancasila lebih banyak berada
dalam ranah idealisasi. Artinya pemikiran pancasila lebih ke ide, gagasan,
konsep yang dijadikan pegangan seluruh pancasila seakan-akan ada diawang-awang
karena hanya berupa dogma yang sulit diterjemahkan.
Pada era orde lama, dinamika perdebatan ideologi paling
sering dibicarakan oleh kebanyakan orang. Tampak ketika akhir tahun 1950-an,
pancasila sudah bukan lagi merupakan kompromi atau titik temu bagi semua
ideologi. Dikarenakan pancasila telah dimanfaatkan sebagai senjata ideologis
untuk melegitimasi tuntutan islam bagi pengakuan Negara atas Islam yang
kemudian pada rentang tahun 1948-1962 terjadi pemberontakan Darul Islam
tethadap pemerintahan pusat. Setelah pemberontakan berhasil ditumpas, atas
desakan AH Nasution, selaku Pangkostrad dan kepala staf AD, pada tanggal 5 Juli
1959 Ir. Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden untuk kembali pada UUD 1945
sebagai satu-satunya konstitusi legal Republik Indonesia dan pemerintahanya
dinamai dengan Demokrasi Terpimpin.
·
Sosial Dan Ekonomi
Pada
masa kepresidenan Soekarno, timbul sebuah pertentangan nasional, hal itu
disebabkan adanya desentralisasi dan jiwa kedaerahan yang masih melekat pada masing
masing individudan itu timbul pada permulaan kemerdekaan yang sudah menimbulkan
kesulitan. Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada
awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Latar belakang
keadaan yang kacau tersebut disebabkan karena :
1.
Indonesia yang baru saja merdeka
belum memiliki pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang
bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia.
2.
Sebagai negara baru Indonesia belum
mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi keuangan yang mantap.
3.
Sepeninggalan pemerintah pendudukan
Jepang dimana ekonomi saat pendudukan Jepang memang sudah buruk akibat
pengeluaran pembiayaan perang Jepang.Membuat pemerintah baru Indonesia agak
sulit untuk bangkit dari keterpurukan.
4.
Kondisi keamanan dalam negeri
sendiri tidak stabil akibat sering terjadinya pergantian kabinet, dimana hal
tersebut mendukung ketidakstabilan ekonomi
5.
Politik keuangan yang berlaku di
Indonesia dibuat di negara Belanda guna menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia
bahkan untuk menghancurkan ekonomi nasional.
6.
Belanda masih tetap tidak mau
mengakui kemerdeaan Indonesia dan masih terus melakukan pergolakan politik yang
menghambat langkah kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.
·
Input Dan Proses
Pada awal mengisi kemerdekaan, timbul berbagai masalah antara lain
timbul pergantian kabinet sebanyak 27 kali dan terjadinya berbagai pemberontakan-pemberontakan, seperti :
DIITII, APRA, RMS, Andi Azis, Kahar Muzakar, PRRI/Permesta, dan lain-lain serta
terjadinya berbagai penyimpangan dalam penyelenggaraan negara sehingga timbul
Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali pada UUD 1945,
penyimpangan yang sangat mendasar adalah mengubah pandangan hidup bangsa
Indonesia Pancasila menjadi ideologi Komunis, yaitu dengan meletusnya peristiwa
G30S/PKI. Peristiwa ini dapat segera ditumpas berkat perjuangan TNI pada waktu
itu bersama-sama rakyat, maka lahir Orde Baru yaitu kembali kepada tatanan
kehidupan yang baru dengan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara mumi dan
konsekuen.
Selama Orde Baru pembangunan berjalan lancar,
tingkat kehidupan rakyat perkapita naik, namun penyelenggaraan negara dan
rakyat bermental kurang baik sehingga timbul korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) mengakibatkan krisis keuangan, krisis ekonomi dan krisis moneter serta
akhimya terjadi krisis kepercayaan yang ditandai dengan turunnya Kepemimpinan
Nasional, kondisi tersebut yang menjadi sumber pemicu terjadinya gejolak
sosial. Kondisi demikian ditanggapi oleh mahasiswa dengan aksi-aksi dan
tuntutan “Reformasi”, yang pada hakekatnya reformasi adalah perubahan yang
teratur, terencana, terarah dan tidak merubah/menumbangkan suatu yang sifatnya
mendasar Nilai yang terkandung pada era mengisi kemerdekaan adalah semangat dan
tekad untuk mencerdaskan bangsa, mengentaskan kemiskinan dan memerangi
keterbelakangan, kemandirian, penguasaan IPTEK serta daya saing yang tinggi
berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 sehingga siap menghadapi abad ke-21
dalam era globalisasi
·
Output
Setelah banyak di jelaskan sepak terjang Preiden
Soekarno mulai dari dia aktif di dunia politik sampai berhasil membawa
Indonesia menjadi Negara yang merdeka. Dapat disimpulkan, bahwa Soekarno
membentuk Indonesia tidak berdasarkan satu ideologi saja tetetapi berdasarkan tiga ideologi seperti yang di
jelaskan di atas. Dan Soekarno merupakan Presiden yang di idamkan
oleh rakyat Indonesia pada masa itu, Soekarno juga dikenal sebagai “penyambung
lidah rakyat” kepimpinan Soekarno juga telah diuji dengan menyelesaikan banyak
kasus dan pemberontakan pada masa jabatannya, tetapi masih banyak pula permasalahan yang belum
terselesaikan dan masih di tinggalkan sampai sekarang, seperti hutang negara
yang menumpuk. Namun kekurangan itu tertutupi berkat jasanya yang telah
menjadikan indonesia merdeka , walaupun setelahnya banyak kekurangan yang
terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
A.Faidi. (2014). Jejak Jejak
Pengasingan Para Tokoh Bangsa. Yogyakarta: Saufa.
Bonnef, M.
(1980). panjtasila, trente annes de debats politiques en indonesie.
Paris: de la Maison des Sciences de I'Homme.
D.Legge, J.
(2001). Soekarno : Sebuah Biografi Politik. Jakarta: Sinar Harapan.
Effendi, S.
(2014). Kiprah Dan Pemikiran Politik Tokoh -Tokoh Bangsa. Banguntapan
Jogjakarta: IRCiSoD.
GAffar, A.
(2006). Politk Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Madier, R.
(2013). Partai Masjumi. jakarta: Mizan.
Maroun, B. (1996). Politik,. Jakarta: Cetakan
Pertama, Penerbit P.T Midya SuryaGrafindo.
wikipedia. (n.d.).
No comments:
Post a Comment