Tuesday, August 21, 2018

PERBANDINGAN PERADABAN ISLAM DAN EROPA ABAD PERTENGAHAN


PERBANDINGAN PERADABAN ISLAM DAN EROPA ABAD PERTENGAHAN
Amin Nashrullah HI 3A Pemakalah Islamisasi Kelompok 53
 Kalau kita masuk mesin waktu menuju abad pertengahan seperti abad ke-10 Masehi (ke-4 Hijriah) dan terbang menyusuri kota-kota dunia Islam dan kota-kota dunia Barat, kita akan terkaget-kaget melihat perbedaan besar ¢ antara kedua dunia itu. Anda akan tercengang melihat sebuah dunia yang penuh dengan kehidupan, kekuatan dan peradaban, yakni dunia Islam, dan sebuah dunia lain yang primitif, sama sekali tidak ada kesan kehidupan, ilmu pengetahuan dan peradaban yakni dunia Barat. ¢ Marilah kini kita bandingkan kota-kota di dunia itu. Kita mulai dengan dunia Barat untuk melihat bagaimana penghidupan penduduknya, keluasan kota-kotanya dan martabat orang-orangnya. ¢
 KEADAAN DUNIA EROPA YANG PRIMITIF ¢ ¢ Dalam buku sejarah umum karya Lavis dan Rambou dijelaskan bahwa Inggris Anglo-Saxon pada abad ke-7 M hingga sesudah abad ke-10 M merupakan negeri yang tandus, terisolir, kumuh dan liar. Rumah-rumah dibangun dengan batu kasar tidak dipahat dan diperkuat dengan tanah halus. Rumah-rumahnya dibangun di dataran rendah. Rumah-rumah itu berpintu sempit, tidak terkunci kokoh dan dinding serta temboknya tidak berjendela. Wabah-wabah penyakit berulang-ulang berjangkit menimpa binatang-binatang ternak yang merupakan sumber penghidupan satu-satunya. Tempat kediaman dan keamanan manusia tidak lebih baik dari hewan.
 Pada masa itu Eropa penuh dengan hutan-hutan belantara. Sistem pertaniannya terbelakang. Dari rawarawa yang banyak terdapat di pinggiran kota, tersebar bau-bau busuk yang mematikan. Rumah-rumah di Paris dan London dibangun dari kayu dan tanah yang dicampur dengan jerami dan bambu (seperti rumahrumah desa kita setengah abad yang lalu). Rumahrumah itu tidak berventilasi dan tidak punya kamar-kamar yang teratur. Permadani sama sekali belum dikenal di kalangan mereka. Mereka juga tidak punya tikar, kecuali jerami-jerami yang ditebarkan di atas tanah.
 Mereka tidak mengenal kebersihan. Kotoran hewan dan sampah dapur dibuang di depan rumah sehingga menyebarkan bau-bau busuk yang meresahkan. Satu keluarga semua anggotanya (laki-laki, perempuan dan anak-anak) tidur di satu kamar bahkan seringkali binatang-binatang piaraan dikumpulkan bersama mereka. Tempat tidur mereka berupa sekantung jerami yang di atasnya diberi sekantung bulu domba sebagai bantal. Jalan-jalan raya tiada ada saluran airnya, tidak ada batu-batu pengeras dan lampu. Kota terbesar di Eropa berpenghuni tidak lebih dari 25.000 orang. ¢ Begitulah keadaan bangsa Barat pada abad pertengahan sampai abad ke-11 Masehi, menurut pengakuan para sejarawan mereka sendiri. ¢
DUNIA ISLAM ABAD PERTENGAHAN ¢ Kini marilah kita beralih ke Timur, ke kota-kota besar Islam seperti Baghdad, Damaskus, Cordoba, Granada dan Sevilla untuk mengetahui bagaimana keadaan kota-kota ini dan bagaimana pula peradabannya. Kini marilah kita tengok kota-kota di Andalusia yang bertetangga dengan Eropa yang telah kita bicarakan.
 CORBODA Kita mulai dengan Cordoba, kita coba memperhatikan bentukbentuk yang tampak, bukan segala sesuatu yang ada di situ. Di masa Abdurrahman III dari Bani Umayyah Cordoba adalah ibukota Andalus yang muslim. Malam hari kota itu diterangi lampu-lampu sehingga pejalan kaki memperoleh cahaya sepanjang sepuluh mil tanpa terputus. Lorong-lorongnya dialasi dengan batu ubin. Sampah-sampah disingkirkan dari jalan-jalan. Cordoba dikelilingi taman-taman yang hijau. Orang yang berkunjung ke sana biasanya bersenang-senang terlebih dahulu di kebun-kebun dan taman-taman itu sebelum sampai di kota. Penduduknya lebih dari satu juta jiwa (pada masa itu kota terbesar di Eropa penduduknya tidak lebih dari 25.000 orang). Tempat-tempat mandi berjumlah 900 buah dan rumahrumah penduduknya berjumlah 283.000 buah. Gedunggedung sebanyak 80.000 buah, masjid ada 600 buah dan luas kota Cordoba adalah delapan farsakh (30.000 hasta). Masyarakat disitu semua terpelajar. Di pinggiran kota bagian timur terdapat 170 orang wanita penulis mushaf dengan Khat Kufi. Di seluruh Cordoba terdapat lima puluh rumah sakit dan delapan puluh sekolah. Orang-orang miskin menuntut ilmu secara cumacuma. ¢ Adapun mesjidnya sampai sekarang bekas-bekasnya masih merupakan bukti abadi dalam seni dan kreasi. Tinggi menaranya 40 hasta dengan kubah yang menjulang berdiri di atas batang-batang kayu berukir yang ditopang oleh 1093 tiang yang terbuat dari berbagai macam marmer berbentuk papan catur.
Di malam hari masjid itu diterangi dengan 4.700 buah lampu yang setiap tahun menghabiskan 24.000 ritl minyak. Di sisi selatan masjid tampak 19 pintu berlapiskan perunggu yang sangat menakjubkan kreasinya, sedang di pintu tengahnya berlapiskan lempengan-lempengan emas. ¢ Di sisi sebelah timur dan barat juga tampak 9 buah pintu yang serupa. Menurut sejarawan Barat mihrabnya merupakan fenomena paling indah yang terlihat mata manusia. Tidak ada dalam peninggalan manapun (entah klasik atau modern) yang melebihi keindahan dan keagungannya. ¢
Di Cordoba terdapat istana Az-Zahra yang abadi dalam sejarah karena nilai seni dan kecanggihannya sehingga sejarawan Turki, Dhiya Pasya, mengatakan bahwa istana itu merupakan keajaiban jaman yang belum pernah terlintas imajinasinya dalam benak para arsitek sejak Allah menciptakan alam. Tidak tergambar sebuah skets pun seperti sketsnya dalam akal para insinyur sejak diciptakannya akal manusia. Di istana Az-Zahra terdapat majelis bernama Qashrul Khalifah (semacam istana kepresidenan). Langit-langit dan dindingdindingnya terbuat dari emas dan marmer tebal yang jernih warnanya dan beraneka macam jenis. Di bagian tengahnya terdapat sebuah kolam besar yang penuh dengan air raksa. Di setiap sisi mejelis terdapat delapan pintu melengkung yang terbuat dari gading dan kayu jati yang dihias dengan emas dan macam-macam permata yang berdiri tegak di atas lantai marmer berwarna dan kristal jernih. Matahari masuk melalui pintu-pintu itu dan sinarnya jatuh mengenai bagian tengah majelis dan dinding-dindingnya sehingga terpancar dari situ sinar yang sangat menyilaukan.
Di istana agung inilah khalifah Al-Mustansir (tahun 351 H) menyambut raja Spanyol Kristen, Ardoun Alfonso. Ketika memasuki Az-Zahra raja Spanyol itu tercengang melihat kemegahan dan keagungan istana tersebut, begitu pula ketika melihat para pelayan, laskar dan senjatasenjatanya. ¢ Ia lebih tercengang lagi tatkala berada di majelis (singgasan) khalifah Al Mustansir. Ia melihat khalifah didampingi para bangsawan, pembesar kerajaan, tokohtokoh ulama, khatib dan panglima-panglima besar. Ketika raja Spanyol menghampiri khalifah Al Mustansir ia melepas topi dan mantelnya dan tetap dalam keadaan demikian sampai khalifah mengijinkannya mendekat. ¢
Tatkala menghadap khalifah ia merebahkan diri bersujud sesaat kemudian berdiri tegak, lalu maju bebarapa langkah dan kembali bersujud. Itu dilakukannya berulang-ulang sampai ia berdiri di hadapan khalifah. Kemudian membungkukan lagi untuk mencium tangannya.Setelah itu ia pun mundur kembali ke belakang tanpa membalikkan badan membelakangi khalifah, lalu duduk di kursi yang telah disediakan. ¢ Khalifah menyampaikan ucapan selamat datang kepadanya dan berkata,”Hendaklah kedatangan Anda menyenangkan Anda. Disini Anda akan mendapat perlakuan yang baik dan penerimaan yang lapang dari kami melebihi apa yang Anda harapkan”. ¢
 Tatkala ucapan khalifah diterjemahkan kepadanya, wajahnya berseri-seri. Ia lalu turun dan mencium permadani sambil berkata,”Saya adalah hamba Tuanku, Amirul mukminin. Saya bersandar pada keutamaan Tuan menuju kemuliaan Tuan, bertahkim kepada Tuan dan orang-orang Tuan. Dimanapun Tuan meletakkan saya karena keutamaan Tuan dan mengganti saya karena perintah Tuan. Saya tetap berharap bisa maju di barisan dengan ikhlas dan nasihat yang murni”. Khalifah berkata kepadanya,”Anda layak mendapat perlakuan baik kami. Kami akan memprioritaskan dan mengutamakan Anda atas para pemeluk agama Anda terhadap hal-hal yang menyenangkan dan membuat Anda dikenal karena kecondongan Anda kepadanya kami dan keinginan Anda berlindung di bawah naungan kekuasaan kami”.
GRANADA Jika kita beralih dari Cordoba ke Granada, maka akan tersingkap keagungan bangunan dalam istana Al-Hamra yang merupakan lambang keajaiban yang mencengangkan orang-orang yang melihatnya dan selalu menjadi pusat perhatian para wisatawan dari manca negara kendati jaman datang silih berganti. Istana ini didirikan di atas bukit yang menghadap ke kota Granada dan hamparan ladang yang luas dan subur yang mengelilinginya kota itu sehingga tampak sebagai tempat terindah di dunia. Disitu terdapat ruangan yang banyak, antara lain ruang Al Aswad, ruang Al Ukhtain, ruang keadilan dan ruang para duta. Dalam pembicaraan yang singkat ini kita tidak mungkin menggambarkan Al Hamra secara detail, tetapi cukuplah kita dengarkan senandung penyair Perancis, Victor Hugo yang mengatakan : 'Wahai Al Hamra! Wahai istana yang dihias oleh malaikat seperti kehendak khayalan, dan dijadikannya lambang keserasian! Wahai benteng yang memiliki kemuliaan, yang dihias dengan ukiran dan lukisan, bak bunga-bunga dan ranting-ranting yang rindang menggelantung! Tatkala sinar rembulan yang keperakperakan memantul pada dinding-dindingmu, dari selasela bangunan Arab-mu, terdengar bagimu di malam hari suara yang menyihir akal'.
SEVILLA Adapun pembicaraan mengenai kota-kota Andalus yang lain berikut kemajuan dan kebesaran yang dicapainya, itu merupakan pembicaraan yang panjang pula. Cukuplah bagi kami di sini menyebutkan bahwa di kota Sevilla terdapat 6000 alat tenun untuk sutera saja. Setiap penjuru kota Sevilla dikelilingi pohon-pohon zaitun, dan karena itulah di situ terdapat 100.000 tempat pemerasan minyak zaitun. Secara umum, kota-kota Spanyol ramai sekali. Setiap kota terkenl dengan berbagai macam industrinya yang diincar oleh bangsa Eropa dengan antusias. Bahkan kota-kota itu terkenal dengan pabrik-pabrik baju besi, topi baja, dan alat perlengkapan baja lainnya sehingga orang-orang Eropa datang dari setiap tempat untuk membelinya. Renault berkata, Ketika bangsa Arab menyerbu Perancis Selatan dari Andalus dan menaklukkan kota-kota Narbonne, Avignon, Lion, dan lain-lain, mereka dilengkapi dengan senjata-senjata yang tak dimiliki bangsa Eropa.
D. BAGHDAD ¢ Seluruh biaya yang dibelanjakan untuk membangun Baghdad mencapai 4.800.000 dirham, sedang jumlah pekerja yang bekerja di situ mencapai 100.000 orang. Baghdad mempunyai tiga lapis tembok besar dn kecil mencapai 6.000 buah di bagian timur dan 4.000 buah di bagian barat, Selain sungai Dijlah dan Furat, di situ juga terdapat 11 sungai cabang yang airnya mengalir ke seluruh rumah-rumah dan istana-istana Baghdad. Di sungai Dijlah sendiri terdapat 30.000 jembatan. ¢ Tempat mandinya mencapai 60.000 buah, dan di akhir masa pemerintahan Bani Abbas jumlah ini berkurang menjadi hanya beberapa puluh ribu buah. Masjid-masjid mencapai 300.000 buah, sementara penduduk Baghdad dan kebanyakkan ulama, sastrawan dan filsuf sudah tak terhitung lagi jumlahnya
PERKATAAN ABU BAKAR AL KHATIB DALAM MENGGAMBARKAN BAGHDAD: ...sampai kita lalai menyebutkan banyak hal dari kebaikan-kebaikan yang dikhususkan Allah bagi Baghdad di hadapan seluruh dunia, Timur dan Barat. Di antara kebaikan-kebaikan tersebut ialah akhlak-akhlak mulia, perangi-perangi menyenangkan, air-air tawar yang melimpah, buah-buah yang banyak dan segar, keadaan-keadaan yang indah, kecakapan dalam setiap pekerjaan dn penghimpunan bagi setiap kebutuhan, keamanan dari munculnya bid`ah, kegembiraan terhadap banyak ulama dan penuntut ilmu, ahli fiqh dan orang yang belajar fiqh, tokoh-tokoh ilmu kalam, pakar-pakar ilmu hitung dan ilmu nahwu, penyair-penyair piawai, perawi-perawi khabar, nasab dan seni sastra, berkumpulnya buah-buahan berbagai musim di satu musim yang hal itu tak pernah ada di negeri manapun di dunia ini kecuali di Baghdad (terutama pada musim rontok). Jika seseorang merasa kesempitan tempat tinggal, ia bisa mendapatkannya yang lebih lagi. Jika ia melihat sebuah tempat yang lebih disenangi daripada tempatnya semula maka ia tidak kesulitan untuk pindah ke sana dari sisi manapun yang dikehendakinya dan dari penjuru manapun yang meringankannya. Bilamana seseorang ingin menyelamatkan diri dari musuhnya maka pasti ia menjumpai orang yang akan melindunginya, jauh atau dekat. Jika ia kemudian mau mengganti sebuah rumah dengan rumah yang lain atau sebuah lorong yang lain atau sebuah jalan raya dengan jalan raya yang lain maka ia dapat dengan mudah melakukannya sesuai dengan keadaan dan waktu. Lebih dari itu, para pedagang yang sukses, sultan-sultan yang agung dan para penghuni terhormat di rumah-rumah selalu menebarkan kebaikan dan kemanfaatkan kepada orang-orang yang kondisinya di bawah mereka. Itulah di antara khazanahkhazanah agung Allah yang tak pernah diketahui hakikatnya kecuali oleh Dia sendiri.
Darul Khilafah (Istana kekhalifahan) luasnya melebihi sebuah kota besar dari kota-kota Suriah sekarang. Di situ terdapat 11.000 orang pelayan yang terhitung dan ribuan lainnya yang tak terhitung. Setiap kelompok pelayan ysng bergilir menjaga dan membersihkan kamar terdiri dari 4000 orang. Tatkala utusan raja Romawi datang ke sana, ia di tempatkan di gedung tamu. Para serdadu yang berjumlah 160.000 penuggang kuda dan pejalan kaki berbaris dari gedung tamu ke istana khalifah. Sang utusan raja berjalan di tengah-tengah barisan hingga sampai di istana. Ia lalu memberi salam kepada khalifah. Khalifah memrintahkan agar utusan itu dibawa berkeliling melihat-lihat Darul Khalifah yang saat itu telah di kosongi, di dalamnya hanya tinggal 7000 pelayan, 700 penjaga pintu, dan 4000 budak kulit hitam. lemari-lemari dibuka, senjata-senjata dan peralatan perang tersusun rapi di dalamnya, seperti layaknya peralatan pengantin.
¢ Ketika utusan raja Romawi memasuki istana pohon , serta merta ia terengang melihat sebuah pohon yang terbuat dari perak yang beratnya 500.000 dirham yang memiliki delapan belas cabang dan setiap cabang memiliki ranting-ranting kecil yang dihinggapi burung-burung dari semua jenis, besar dan kecil yang itu terbuat dari emas dan perak. Kebanyakan ranting-ranting pohon itu terbuat dari perak. Kebanyakan ranting-ranting pohon itu terbuat dari perakdan sebagian dari emas. Di saat-saat tertentu ranting-ranting itu bergoyanggoyang. Daun-daunnya yang beraneka warna bergerak-gerak seperti layaknya daun-daun pohon yang di terpa angin. Setiap burung perak dan emas bersiul dan berkicau. Di sebelah istana pohon itu terdapat 15 buah patung penunggang kuda yang dikenakan baju sutera dan menggengam lembing di atas tombak. Patung-patung itu berputar pada satu garis seolaholah saling mengarah satu sama lain.
Para sejarawan menyebutkan bahwa jumlah permadani yang dihamparkan di Darul Khilafah untuk menyambut kunjungan utusan raja Romawi sebanyak 22.000 buah, selain yang terhampar di majelis-majelis dan gedung-gedung yang lain. Di istana-istana digantungkan 38.000 buah tirai sutera emas. ¢ Maka tidak aneh apabila utusan raja Romawi itu selalu dicekam rasa takjub dan tercengang ketika menyaksikan keagungan Darul Khilafah karena memang di dunia pada saat itu tidak ada sebuah istana pun yang menyamai istana yang dilihatnya itu. Semua penuturan di atas cukuplah kita jadikan sebagai bukti dan untuk memahami mutiara-mutiara peradaban kita di masa-masa kejayaan dan kebesarannya


No comments:

Post a Comment

RESUME BUKU HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL ( HUALA ADOLF )

BAB I Hukum perdagangan internasional adalah bidang hukum yang berkembang cepat. Ruang lingkup bidang hukum ini pun cukup luas. Hubun...