Qaulan Dzuro
Komunikasi adalah sesuatu yang lazim dan pasti ,karena dengan
komunikasilah kita bisa menyampaikan pesan kepada komunikan seperti apa yang
kita mau. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif sangat penting dalam
hubungan, pendidikan, dan pekerjaan.Dengan adanya pesanlah,komunikasi bisa
terjadi,tanpa adanya pesan ,komunikasi tidak akan pernah terjadi.Maka dari itu
pesan adalah inti dari komunikasi,dan hakikat komunikasi adalah pesan.Hakikat
komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia,dan yang dinyatakan itu
adalah pikiran atau perasaan orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat
penyalurnya.Para peminat komunikasi sering mengutip yang dikemukakan oleh Harold
Laswell ,yang mana menjelaskan teori komunikasi dengan menjawab pertanyaan
“Who says what in which cannel to whom with what effect “.Paradigma ini
menjelaskan tentang unsur komunikasi,dan terdapat komponen komponen sebagai
berikut.
Ø Komunikator
Ø Pesan
Ø Media
Ø Komunikan
Ø Efek
Komunikasi
sudah berada dari zaman dahulu kala,tetapi setiap zaman beda cara penyampaian
pesannya.Pada zaman batu,pesan disampaikan melewati benda benda mati,seperti
mengukir tulisan diatas batu,menulis di kulit pohon,daun,kulit binatang dan
sejenisnya.Lalu zamanpun semakin maju,dan pesan tidak lagi disampaikan lewat
ukiran lagi ,tetapi lewat media cetak seperti koran,buku,majalah,surat dan
sebagainya.Namun setelah berkembangnya zaman,media cetak mulai bergeser ,karena
sudah ada media email,dan berlanjut ke komunikasi via twiter.
Namun,segala
sesuatu tidak ada yang sempurna,begitu juga dengan komunikasi .apabila ada
penyampaian yang tidak benar atau sering kita sebut bohong,itu akan menyebabkan
miskomunikasi dan bisa berdampak fatal bagi seorang komunikan.Inilah bab yang
akan saya bahas pada kesempatan kali ini,dengan bertemakan “ Qaulan Dzuro “
أَنَّ
أُمَّهُ أُمَّ كُلْثُومٍ بِنْتَ عُقْبَةَ بْنِ أَبِى مُعَيْطٍ وَكَانَتْ مِنَ
الْمُهَاجِرَاتِ الأُوَلِ اللاَّتِى بَايَعْنَ النَّبِىَّ -صلى الله
عليه وسلم- أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
وَهُوَ يَقُولُ « لَيْسَ الْكَذَّابُ الَّذِى يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ وَيَقُولُ
خَيْرًا وَيَنْمِى خَيْرًا ». قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَلَمْ أَسْمَعْ يُرَخَّصُ فِى
شَىْءٍ مِمَّا يَقُولُ النَّاسُ كَذِبٌ إِلاَّ فِى ثَلاَثٍ الْحَرْبُ
وَالإِصْلاَحُ بَيْنَ النَّاسِ وَحَدِيثُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ وَحَدِيثُ
الْمَرْأَةِ زَوْجَهَا .
Ummu Kultsum
binti ‘Uqbah bin ‘Abi Mu’aythin, ia di antara para wanita yang berhijrah
pertama kali yang telah membaiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia
mengabarkan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tidak disebut pembohong jika bertujuan untuk mendamaikan dia antara
pihak yang berselisih di mana ia berkata yang baik atau mengatakan yang baik
(demi mendamaikan pihak yang berselisih). Ibnu Syihab
berkata, “Aku tidaklah mendengar sesuatu yang diberi keringanan untuk berdusta
di dalamnya kecuali pada tiga perkara, “Peperangan, mendamaikan yang
berselisih, dan perkataan suami pada istri atau istri pada suami (dengan tujuan
untuk membawa kebaikan rumah tangga). (Al-Atsqollani)
Dalam konteks hadis
diatasdapat kita ambil kesimpulan bahwasannya islam memperbolehkan kita berkata bohong,tetapi dalam hal kebaikan
bukan dalam hal yang jelek.Berbohong dalam bahasa lain bisa kita sebut dengan
dusta,sedangkan dusta adalah hal yang diharamkan,kecuali dalam hal
kebaikan.Bahkan dusta dapat menjauhkan kita dari kebaikan
لْكَذِبُ
يُجَانِبُ اْلإِيْمَانَ
“Dusta akan menjauhkan keimanan”
Apabila seseorang
mengulang-ulang kedustaannya hingga berhak mendapat julukan berat sebagai
pendusta, maka ia tidak lagi mendapat predikat sebagai mu’min yang sempurna,
bahkan termasuk berpredikat sebagai orang yang bersifat munafik.Tanda-tanda orang munafik yang dimaksud di sini
mencakup perbuatan dusta, baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan.Tanda
pertama, dusta dalam perkataannya; Tanda kedua, dusta dalam amanahnya; Tanda
ketiga, dusta dalam janjinya, ancaman hukum
di akhirat bagi para pendusta, yaitu mulutnya akan disobek sampai ke telinga,
karena mulutnya itulah yang menjadi lahan kema’siatannya.Ada juga hadis lain
yang mebicarakan tentang dusta,dan ada hadis yang membicarakan tentang hukuman
dari orang yang berdusta.
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ. رواه البخاري ومسلم
Tanda-tanda orang munafik ada tiga : Apabila berbicara, ia dusta; apabila berjanji, ia mengingkari; dan apabila diberi amanat, ia berkhianat. [HR. Bukhari dan Muslim]
Hadits
yang berisi tentang jenis ancaman hukum di akhirat bagi pendusta ialah sabda
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
رَأَيْتُ
رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي، قَالاَ: اَلَّذِى رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ،
يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغُ الآفَاقَ، فَيُصْنَعُ
بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. رواه البخاري
Aku melihat dua orang (Malaikat), keduanya berkata: “Orang yang engkau lihat disobek mulutnya hingga telinga, adalah seorang pendusta. Ia berdusta dengan kedustaan, dibawanya kedustaan itu berkeliling atas nama dirinya hingga mencapai ufuk, maka dibuatlah ia sebagai pendusta sampai hari kiamat”.[HR. Bukhâri]
Dengan demikian sudah jelas
bahwasannya buah dari dusta adalah petaka dan neraka. Dusta juga merupakan
kezhaliman kepada diri sendiri, di samping juga kezhaliman terhadap orang lain.
Sementara zhalim kepada orang lain juga terlarang,seperti yang dijelaskan dalam
hadis.
يَا عِبَادِي
إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا،
فَلاَ تَظَالَمُوْا. رواه مسلم
Wahai
hamba-hambuku, sesungguhnya Aku haramkan kezaliman bagi diriku, dan Aku jadikan
kezhal iman itu haram pula bagi antara kalian, karena itu janganlah kalian
saling menzalimi. [HR. Muslim] (Al-Atsqollani)
Maksudnya,AllahSubhanahu wata”ala telah
mengharamkan perbuatan zalim bagi para hambanya.Allah Subhanahu wataa”la melarang
mereka saling mendzhalimi.Maka haram bagi seseorang untuk berlaku zhalim kepada
orang lain.lagipula perilaku zalim itu membawa kepada kegelapan,seperti dalam
hadis qudsi.
اَلظُّلْمُ
ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. رواه البخاري ومسلم
Perilaku
zalim itu akan berakibat kegelapan bagi pelakunya pada
hari kiamat ( H.R Muslim )
Perbuatan dusta menyangkut lahan yang sangat luas. Penipuan-penipuan menyangkut pekerjaan, harta benda, perdagangan dan lain sebagainya adalah pelanggaran terhadap hak orang lain. Karena itu seharusnya setiap muslim berusaha sungguh-sungguh menghindari dusta, sebagaimana ditekankan dalam hadits-hadits di atas.Dengan demikian orang mukmin seharusnya mendekati hal yang baik,seperti berkata yang jujur.Karena kejujuran hendaknya tidak menjadi barang langka. Itulah dambaan setiap muslim yang fitrahnya lurus. Jika kejujuran mewarnai kehidupan setiap muslim, niscaya kebaikan akan menerangi dunia. Kaum Muslimin, pelaku kejujuran adalah calon-calon penghuni surga, tempat kebahagiaan abadi yang jauh lebih baik dari dunia. Berangkat dari sifat jujur inilah terbangun semua kedudukan agung dan jalan lurus bagi para pelakunya. Barangsiapa yang tidak menempuh jalan ini, niscaya ia akan gagal dan binasa. Dengan sifat jujur inilah, akan terbedakan antara orang-orang munafik dengan orang-orang beriman dan akan terbedakan antara penghuni surga dengan penghuni neraka. (Al-Atsqollani)
Perbuatan dusta menyangkut lahan yang sangat luas. Penipuan-penipuan menyangkut pekerjaan, harta benda, perdagangan dan lain sebagainya adalah pelanggaran terhadap hak orang lain. Karena itu seharusnya setiap muslim berusaha sungguh-sungguh menghindari dusta, sebagaimana ditekankan dalam hadits-hadits di atas.Dengan demikian orang mukmin seharusnya mendekati hal yang baik,seperti berkata yang jujur.Karena kejujuran hendaknya tidak menjadi barang langka. Itulah dambaan setiap muslim yang fitrahnya lurus. Jika kejujuran mewarnai kehidupan setiap muslim, niscaya kebaikan akan menerangi dunia. Kaum Muslimin, pelaku kejujuran adalah calon-calon penghuni surga, tempat kebahagiaan abadi yang jauh lebih baik dari dunia. Berangkat dari sifat jujur inilah terbangun semua kedudukan agung dan jalan lurus bagi para pelakunya. Barangsiapa yang tidak menempuh jalan ini, niscaya ia akan gagal dan binasa. Dengan sifat jujur inilah, akan terbedakan antara orang-orang munafik dengan orang-orang beriman dan akan terbedakan antara penghuni surga dengan penghuni neraka.
إِنَّ
الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ،
وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ(وفى رواية لمسلم: إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى
الصِّدْقَ) حَتَّى يَكُوْنَ صِدِّيْقًا. وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى
الْفُجُوْرِ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ
لَيَكْذِبُ(وفى رواية لمسلم: وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ) حَتَّى
يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّاباً. رواه البخاري ومسلم
Sesungguhnya kejujuran akan membimbing menuju kebaikan, dan kebaikan akan membimbing menuju surga. Sesungguhnya seseorang akan bersungguh-sungguh berusaha untuk jujur, sampai akhirnya ia menjadi orang yang benar-benar jujur. Dan sesungguhnya kedustaan akan membimbing menuju kejahatan, dan kejahatan akan membimbing menuju neraka. Sesungguhnya seseorang akan bersungguh-sungguh berusaha untuk dusta, sampai akhirnya ia benar-benar tertetapkan di sisi Allâh sebagai pendusta. [HR. Bukhari dan Muslim. Lafal di atas adalah lafal Bukhari]
Contoh kebohongan yang
sedang ramainya di indonesia adalah ketika demo tangal 4 bulan november di
jakarta .atau lebih dekatnya kita sebut demo 411.
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab membantah
pihaknya beserta anggota aksi damai menjadi penyebab awal terjadinya rusuh di
depan Istana kemarin. “Yang ingin saya tegaskan, ini adalah aksi damai yang
ditembaki oleh polisi anarkis. Saya minta bantuan rekan-rekan media untuk bisa
memperbaiki judul itu. Jadi media jangan membuat umat Islam menjadi pihak yang
bersalah,” ujar Rizieq dalam Konferensi Pers Gerakan Nasional Pembela Fatwa
Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) di restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta
Pusat, Sabtu 5 November 2016. Selain membantah telah melakukan tindakan
anarkis, Rizieq juga menyebut bahwa Presiden Joko Widodo telah melakukan
kebohongan publik tentang adanya kesepakatan pihak Istana kepada peserta aksi
massa terkait penanganan hukum terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama
alias Ahok. Menurut Habib, yang terjadi adalah pihak Istana memberikan
penawaran kepada peserta aksi sebagai solusi dan jawaban, namun negosiasi
tersebut ditolak oleh peserta aksi massa.
“Tapi negosiasi itu belum selesai, jadi kesepakatan itu nggak ada. Jadi tolong Presiden jangan melakukan kebohongan dan jangan mengajarkan rakyat untuk melakukan kebohongan,” ucapnya. Menurut Rizieq, sejak awal GNPF MUI telah menunjukkan komitmen untuk menggelar aksi demo secara damai. Namun sampai batas waktu aksi demo, yakni pukul 18.00 WIB, proses negosiasi tersebut belum membuahkan hasil, dan massa menunggu di halaman Istana sambil melantunkan doa. Tapi pada pukul 18.30 WIB, kata dia, pasukan kepolisian langsung membubarkan aksi massa dengan menggunakan gas air mata. Bukan hanya gas air mata, tapi mereka juga menggunakan peluru karet, dan mereka juga melakukan penganiayaan, dan menggunakan kendaraan untuk menabrak peserta aksi dan menggilasnya. Kami jujur saja “ Jangan ajarkan umat kebohongan “.[1]
“Tapi negosiasi itu belum selesai, jadi kesepakatan itu nggak ada. Jadi tolong Presiden jangan melakukan kebohongan dan jangan mengajarkan rakyat untuk melakukan kebohongan,” ucapnya. Menurut Rizieq, sejak awal GNPF MUI telah menunjukkan komitmen untuk menggelar aksi demo secara damai. Namun sampai batas waktu aksi demo, yakni pukul 18.00 WIB, proses negosiasi tersebut belum membuahkan hasil, dan massa menunggu di halaman Istana sambil melantunkan doa. Tapi pada pukul 18.30 WIB, kata dia, pasukan kepolisian langsung membubarkan aksi massa dengan menggunakan gas air mata. Bukan hanya gas air mata, tapi mereka juga menggunakan peluru karet, dan mereka juga melakukan penganiayaan, dan menggunakan kendaraan untuk menabrak peserta aksi dan menggilasnya. Kami jujur saja “ Jangan ajarkan umat kebohongan “.[1]
Tanda-tanda dalam komunikasi manusia terdiri dari: verbal dan non-verbal. Seringkali keduanya saling melengkapi satu sama lain.Verbal dikuatkan oleh non-verbal maupun sebaliknya. Misalnya ketika kita menyebutkan kata-kata bola maka akan diikuti dengan gerakan tangan membentuk lingkaran seperti bola. Ini untuk memudahkan pemahaman orang lain.Komunikasi verbal terkadang menipu jika kita tidak melihat tanda-tanda dari non-verbal. Ungkapan verbal yang sering mengalami penyimpangan makna di antaranya adalah ungkapan “Kejujuran“.Ketika orang berkata, “Jujur, saya tidak bohong kok”.Besar kemungkinan justru pada kenyataannya mengandung unsur kebohongan. Karena kejujuran tidak bisa diungkapkan. Ketika seseorang mengatakan bahwa dirinya sedang berkata jujur sesungguhnya ia sedang berbohong. Ini sering ditemui pada komunikasi persuasif. Contohnya komunikasi yang dilakukan oleh sales untuk meyakinkan calon konsumen (tidak bermaksud melakukan generalisasi bahwa sales semuanya seperti itu).
Kejujuran yang tumpang tindih
dengan kebohongan juga dapat ditemui dalam konten berita dan juga kata-kata pepatah yang bermuatan
motivatif yang sekarang banyak beredar melalui aplikasi-aplikasi HP yang
dikutip dari banyak kata-kata tokoh dunia kelihatannya indah, kelihatannya
gampang, tetapi jangan terlena. Itu semua interval kevalidannya dengan dunia
nyata hanya pada interval 1 sampai 3 (dari batas interval 10). Karena pepatah
itu bersifat idealis sedangkan dunia realita tidak selalu ideal. Kebanyakannya
justru jauh dari yang ideal.Kata-kata verbal dalam kehidupan manusia jangan
dipandang sebagai sebuah kebenaran, tetapi jadikan sebagai pengantar atau
hipotesis. Realitas yang sesungguhnya tidak bisa diwakili oleh verbal, justru
banyaknya ditunjukkan oleh non-verbal. Ketika orang ditawari makan dan ia
bilang sudah kenyang, sementara matanya sayu atau keringatan berarti ia
sebetulnya lagi lapar.Dalam kehidupan nyata, Anda bisa menilai dengan
mudah karakter seseorang dari verbal dan non-verbal ini. Ketika orang banyak
bicara sampai nyerocos, meyakinkan pada kita bahwa dirinya ini dirinya itu,
bisa ini bisa itu, dipastikan bahwa ia sebetulnya tidak sesuai dengan apa yang
dikatakannya. Ia sedang berbohong. Tong kosong nyaring bunyinya. Benarlah apa kata
orang tua zaman dahulu, semakin berisi maka semakin menunduk, tidak banyak
ngomong macam-macam tetapi ditunjukkan dengan perbuatan. Tetapi jangan sampai
juga tidak pernah ngomong, karena bagaimana orang bisa menilai bahwa kita orang
pintar jika tidak pernah ngomong. (saputra, 2014)
Referensi
Al-Atsqollani, I. H. (n.d.). Bulughul
Maram. Jakarta: Darul Kutub.
saputra, h. (2014). Berkata jujur sebenarnya
berbohong. Blog.Harja Saputra.
No comments:
Post a Comment